Tuesday, January 1, 2013

secangkir coklat panas di penghujung hari

sudah 23 jam lebih berlalu, menyisakan hujan menutup hari baru, tahun baru.secangkir coklat panas dan sebungkus biskuit menjadi teman menghabiskan hari, dengan laptop yang menyala menyajikan facebook, twitter, skype, dan... ah ya, ms. word yang tak melakukan apa-apa. rintik hujan menggantikan lantunan musik yang biasa menemaniku melewati malam. ah...., nyaman sekali. seperti bergelung dalam pangkuan bunda, menikmati belaian tangannya dan suara halusnya menyanyikan lagu-lagu lama.

kunikmati teguk demi teguk coklat panas, gigit demi gigit biskuit manis. manis-pahit terasa membungkus inderaku. persis seperti hidup. tak melulu hanya tawa di sana. tangis pun terkadang ikut memberikan warna. karena ketika bahagia, kecewa, luka, dan amarah tak menemukan jalan untuk dimengerti, maka air mata adalah satu-satunya cara agar setiap orang mau mencoba mendengar dan memahami.

sudah 23 jam lebih berlalu, menyisakan hujan di penghujung hari baru, tahun baru. dan juga tetes terakhir coklat panasku. remah remah terakhir biskuit dalam kaleng menyisakan sebuah pertanyaan, berapa lama lagi waktuku menikmati saat-saat seperti ini?