Monday, October 31, 2011

Tentang aku dan hatiku 3

lagi sebuah cerita, tantang aku dan hatiku

ini pagi kurasakan ada yang berbeda. mungkin karena ujian yang menanti di depan mata. mungkin juga karena aku tak tau apa yang akan kulakukan setelahnya. atau karena aku tau banyak hal yang kulewatkan sebelum-sebelumnya. ada banyak hal yang mungkin terjadi dalam dua jam, atau tiga jam lagi. dan aku ingin membagi apa yang kurasakan saat ini. karena dua jam, atau tiga jam lagi, aku tidak merasakan yang sama. bahkan mungkin jauh berbeda.

iya, jauh berbeda. ketika kulangkahkan kakiku untuk pertama kali, aku berbeda. ketika kuucapkan sesuatu dari mulutku pertama kali, aku berbeda. ketika kupahami sesuatu dalam otakku pertama kali, aku berbeda. ketika kutentukan sendiri pilihanku pertama kali, aku berbeda. ketika aku menangis bukan karena lapar pertama kali, aku berbeda. ketika malu menyerangku bukan karena pakaianku pertama kali, aku berbeda. ketika tertawa lepas bukan dengan kaka-kakakku pertama kali, aku berbeda. ketika perlindungan bukan hanya dari orang tuaku pertama kali, aku berbeda.

dan setiap detik yang berlalu dalam hidupku, membuatku jauh berbeda. bukan karena setiap detik itu aku berubah, tapi karena setiap detik itu membawa perubahan. bukan karena setiap detik itu aku bergerak, tapi karena setiap detik itu adalah gerakan. dan hatiku sekarang, bukan hati yang kemarin. bukan hati yang dua hari lalu. hatiku sekarang, adalah hatiku sekarang. tapi tidak nanti, besok, atau dua hari lagi.

ini memang sekedar cerita,tentang aku dan hatiku

karena tak ada yang bisa kuceritakan. bukan karena tak ada yang terjadi. justru karena terlalu banyak yang terjadi. aku hanya bisa memilih satu dari sekian yang bisa kuceritakan. dan untuk itu, aku memilih menceritakan aku dan segala tentang hatiku.

karena itu, kusebut ini cerita tentang aku dan hatiku

Saturday, October 29, 2011

tentang aku dan hatiku 2

ini cerita lagi, masih tentang aku dan hatiku

hari ini kuterima sebuah pesan singkat dan isinya mengoyak pertahanan yang sekian lama kubangun. setelah hari-hari berat yang kulalui, aku tetap menahan air mataku agar tak menetes karena rasa sakit lagi. tapi sakit, perih, dan pedih bukan sekedar rasa yang akan hilang setalah sekian waktu pergi berlalu. sakit, perih, dan pedih adalah goresan pemahat yang akan tetap berjejak, meski saat-saat tergoresnya telah lewat. sakit, perih, dan pedih adalah sapuan pelukis yang akan tetap terlihat, meski waktu-waktu tersapunya telah berlalu.

kedua mataku kini mulai memerah lagi. hidungku mulai tersumbat lagi. dan segala endapan yang menumpuk di dasar hatiku kini mulai bergolak lagi. ingin kukeluarkan saja semua. tapi aku tak bisa. kerena sesudah itu, mungkin aku hanya raga bernyawa. tanpa rasa, tanpa duka, tanpa tawa. tapi mungkin seperti itu lebih baik. daripada terus terus memasang topeng menutupi wajah layuku. mungkin menjadi raga bernyawa itu lebih baik. daripada terus terus memamerkan senyum palsu menutupi jurang sakitku.

sekali lagi, ini memang hanya cerita tantang aku dan hatiku.

sudah kukatakan sebelumnya bahwa aku bukan ingin dikasihani. aku hanya ingin berbagi. aku tak sanggup bersuara, maka kataku kutuangkan dalam tulisan. hanya sekedar tulisan. tak merugikan siapapun, tak menyakiti siapapun. ini hanya sekedar tulisan. tak diperuntukkan siapapun. tak menyinggung siapapu. karena ini hanya sekedar tulisan, untuk membagi lelah di hati.

seperti yang sudah sudah, ini hanya sebuah cerita tentang aku dan hatiku.

Friday, October 28, 2011

tentang aku dan hatiku 1

ini sebuah cerita, tentang aku dan hatiku

aku adalah seseorang yang masih mencari arti, untuk kuperjuangkan dalam hidup. seseorang yang masih mencari cahaya, untuk menemani dalam hidup. seseorang yang masih mencari puisi, untuk keindahan dalam hidup. seseorang yang masih mencari pelangi, untuk perjalanan dalam hidup. seseorang yang masih mencari lembah, untuk beristirahat dalam hidup.

memang kulalui jalan yang sama dengan mereka. kugunakan cara yang sama dengan mereka. tapi tak pernah kuharapkan untuk sesuatu seperti mereka. yang ku inginkan adalah untuk diriku sendiri. bukan untuknya atau mereka. aku yang mencari dan menjalani, hanya ingin semuanya untuk kunikmati sendiri saat ini.

memang bukan sepantasnya aku berkata. tapi hatiku adalah lelah yang menggumpal. hatiku adalah jerit yang tertahan. hatiku adalah luka yang berjurang. hatiku adalah perih yang menganaksungai. hatiku adalah harapan yang membeku. hatiku adalah sebuah mata pisau yang menyayat-nyayat, menggores-menggores, melukis beberapa jejak dari sepi yang kurasakan.

ini cerita tentang aku, tentang hatiku

saat tak lagi ada yang bisa kuraih, kubiarkan tubuhku tergelincir. di sisi jurang yang menganga lebar, kupejamkan mata hanya untuk menghilangkan bayangan sakit yang muncul perlahan. ku relakan diriku dipeluk oleh alam. gesekan tanah tak lagi terdengar olehku. yang kudengar hanya bisikan angin yang terus dan terus menjanjikan baik baik saja. hingga suara suara itu meluruh, menghilang seiring dengan kesadaranku.

sekali lagi ini hanya cerita, tentang aku dan hatiku

Tuesday, October 18, 2011

sebuah renungan

ada sesuatu yang semestinya telah lama disadari
bahwa di sela-sela nafas yang terhirup
ada genangan kisah yang siap untuk dialirkan
sebagai bagian dari sejarah
entah sejarahku, kamu, dia, atau mereka
bahkan tentang seseorang
atau peristiwa yang belum menghampiri kita
dan semua yang saat ini terjadi
hanya akan berjalan sebagai jejak
mungkin akan terhapus deru angin
tapi akan tetap ada kata yang tertinggal
sebagai rekam cerita dari yang telah lewat
dan selalu teringat
sebagai bagian dari lantunan drama
mata rantai sebuah naskah sandiwara
mungkin tak akan lama terlihat
tapi akan tetap selamanya terasa