Saturday, October 29, 2011

tentang aku dan hatiku 2

ini cerita lagi, masih tentang aku dan hatiku

hari ini kuterima sebuah pesan singkat dan isinya mengoyak pertahanan yang sekian lama kubangun. setelah hari-hari berat yang kulalui, aku tetap menahan air mataku agar tak menetes karena rasa sakit lagi. tapi sakit, perih, dan pedih bukan sekedar rasa yang akan hilang setalah sekian waktu pergi berlalu. sakit, perih, dan pedih adalah goresan pemahat yang akan tetap berjejak, meski saat-saat tergoresnya telah lewat. sakit, perih, dan pedih adalah sapuan pelukis yang akan tetap terlihat, meski waktu-waktu tersapunya telah berlalu.

kedua mataku kini mulai memerah lagi. hidungku mulai tersumbat lagi. dan segala endapan yang menumpuk di dasar hatiku kini mulai bergolak lagi. ingin kukeluarkan saja semua. tapi aku tak bisa. kerena sesudah itu, mungkin aku hanya raga bernyawa. tanpa rasa, tanpa duka, tanpa tawa. tapi mungkin seperti itu lebih baik. daripada terus terus memasang topeng menutupi wajah layuku. mungkin menjadi raga bernyawa itu lebih baik. daripada terus terus memamerkan senyum palsu menutupi jurang sakitku.

sekali lagi, ini memang hanya cerita tantang aku dan hatiku.

sudah kukatakan sebelumnya bahwa aku bukan ingin dikasihani. aku hanya ingin berbagi. aku tak sanggup bersuara, maka kataku kutuangkan dalam tulisan. hanya sekedar tulisan. tak merugikan siapapun, tak menyakiti siapapun. ini hanya sekedar tulisan. tak diperuntukkan siapapun. tak menyinggung siapapu. karena ini hanya sekedar tulisan, untuk membagi lelah di hati.

seperti yang sudah sudah, ini hanya sebuah cerita tentang aku dan hatiku.

No comments:

Post a Comment