bau tanah basah masih meruap mengungkungku
sisa siraman hujan yang meninggalkan harum di sekitarku
baru semenit yang lalu
hujan berhenti turun walau mendung masih menggantung
baru semenit yang lalu
hujan mereda walau langit masih belum bercahaya
hujan, mengapa berhenti?
masih belum puas telingaku mendengar ketuk merdumu
masih belum bosan kulitku merasai dinginmu
masih belum jenuh hidungku membaui aromamu
masih belum jengah mataku memandangi rinaimu
hujan, mengapa berhenti?
aku masih butuhkan suara itu untuk samarkan isakku
aku masih butuhkan rintik itu untuk samarkan air mataku
aku masih butuhkanmu
untuk dinginkan hatiku yang tersengat cemburu
pada dia, dia, dan dia
masih juga orang yang sama
hujan, mengapa berhenti?
turunlah lagi, temani aku melewati menit-menit sepi
jatuhlah lagi, basahi tubuh dan jiwa yang kering ini
merintiklah lagi, mari kita menari
merayakan luka yang tak berhenti menyapa
menyambut sakit yang masih selalu menggigit
hujan, mengapa berhenti?
ayolah, turunlah lagi....
hujan kan datang saat waktunya tiba :)
ReplyDelete