Wednesday, March 7, 2012

ingin

kemarin kulewati jalan itu dengan tersenyum. meskipun mendung tidak juga menghilang dari garis langit, tapi aku tetap tersenyum dan bersenandung. tanganku melambai, mengikuti alunan tubuhku yang terguncang langkah-langkah lincah di sepanjang jejak berbatu yang kakiku memijaknya. kadang kuputar tubuhku, kukeraskan laguku, bahkan menari seolah aku sedang diatas panggung istimewa yang aku adalah bintangnya.

tapi hari ini kulewati lagi jalan itu dengan menangis. meski tak ada mendung yang menggantung di sepanjang garis langit, tapi aku tetap tak bisa menemukan sisa senyumku yang mungkin tercecer di sepanjang jalan itu. hanya lengang dan kosong yang kutemui saat kulalui lagi jejak berbatu yang dulu kakiku pernah memijaknya. seperti ronde-ronde sandiwara, kini bukan aku bintang yang bersinar di atas panggung itu. ada orang lain, dan dia sempurna merebut penontonku.

lemas kakiku memaksa untuk diistirahatkan. aku menyerah. aku ingin apa yang kulakukan demi kebahagiaanku, jangan ada siapapun yang berani mengusik. aku ingin diam atas semua pertanyaan agar aku tak perlu lagi memikirkan dia atau mereka. aku ingin tuli atas semua hujatan agar aku memiliki kesempatan lain untuk sebuah ketenangan. aku ingin buta dari semua tatapan sinis agar aku tak perlu terluka karena pilihanku sendiri.

tapi yang kau tau itu tak mungkin. karena sepanjang jalan ini semua orang telah melihatku dan bahkan mendengar tentang hidupku. juga menjadi saksi ketika aku mengubah jalanku. dan saat aku kembali ke jalan ini dengan air mata yang membanjiri pipiku, tak akan ada yang repot-repot bertanya untuk apa atau mencari apa. yang akan mereka katakan hanya 'salahmu sendiri mengapa dulu kau pilih jalan ini jika hanya ingin kau tinggalkan dan datangi lagi'.

aku tak ingin mendengar, atau melihat semua itu. aku ingin lepas, dan beristirahat.........

No comments:

Post a Comment